Basudewo |
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh.
Salam Sejahtera untuk semuanya, Ok Dalam Kesempatan Ini Sambil Santai Saya akan sampaikan Tentang Filosofi Jawa Yaitu "Sejatine Urip Iku Urup" yang artinya Hidup Itu Nyala atau menyala.
Satu dari sekian banyak filosofi Jawa, untuk dijadikan sebuah bimbingan untuk kita sendiri untuk menuju menjadi orang yang lebih baik, Makna dari ungkapan-ungkapan Jawa itu sendiri banyak yang tidak dipahami oleh sebagian besar keturunan etnis Jawa di era modern sekarang ini, Maka tidak salah, jika akhirnya muncul sebutan, "WONG JAWA SING ORA NJAWANI",Ok sudah Paham ya.
Tidak heran kalau filosofi Jawa ini sangat sedikit orang yang dapat melaksanakannya, mengingat aura duniawi amat kuat dan kental menyelimuti pada diri kita, Filosofi Jawa sering dinilai sebagai hal kuno dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur terdahulu sebenarnya akan berlaku terus sampai di sepanjang jaman dan sepanjang hidup,Warisan budaya pemikiran Jawa ini sebenarnya bahkan mampu menambah wawasan kebijaksanaan.
Salah satunya URIP IKU URUP “Hidup itu Menyala” Dari Kata itu sendiri memiliki makna hidup itu hendaknya dapat memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, Semakin besar manfaat yang kita berikan tentu akan semakin baik bagi kita maupun sesama.
Sekecil apapun peran yang kita berikan kepada orang lain, itu pun harus tetap dapat dirasakan manfaatnya bagi sesama atau orang lain, dan jangan sampai membuat diri kita menjadi orang yang meresahkan Bagi sesama maupun orang lain.
URIP IKU URUP “Hidup itu Menyala”.sungguh memiliki makna filosofi yang sangat luar biasa, bahwa kita dilahirkan di dunia ini bukan untuk berdiri sendiri, berkuasa dan semua hanya untuk diri sendiri, Akan tetapi kita dilahirkan untuk saling memberi, saling menolong dan saling membantu sesama, tanpa pamrih keduniawian.
Semua agama banyak mengupas dan mengajarkan hal ini, bahwasannya manusia sebagai makhluk sosial yang seharusnya saling interaksi tolong menolong bagi sesama, Bahwa kita hidup di dunia ini hanyalah sebuah ujian untuk nantinya mendapatkan kehidupan yang lebih kekal, dan hidup lebih baik di kehidupan berikutnya dan Penyempurnaan atau Kasampurnan hidup.
Manfaat yang kita berikan, ok kali ini kita ibaratkan api yang menyala, Api yang dimaksudkan bukan berarti bara api yang membakar dan memusnahkan apa saja, melainkan api yang memiliki makna sebagai CAHAYA (Nur) yang selalu menyala dan menyinari atau menerangi setiap langkah manusia ke jalan yang lebih baik dan disini saya tidak mengatakan benar melainkan baik , Karena Benar Belum tentu kebaikan juga begitu Sebaliknya.
Oleh karena itu, hidup kita harus punya nilai manfaat yang selalu memberi cahaya terang, agar setiap langkah kita dan saudara-saudara kita dapat berjalan ke arah jalan yang baik untuk menuju yang namanya kebenaran.
Janganlah hidup kita selalu bertindak atau bertingkah yang dapat membuat resah orang lain maupun mengganggu ketenangan orang lain Secara langsung maupun tidak langsung , secara lesan maupun dengan tulisan, Tutur bahkan ucapan atau pandangan mata sekali pun.
Karena hal tersebut tidak sesuai dengan kodrat kita sebagai makhluk yang di muliakan dibandingkan dengan yang lainnya, Andaikan kita sedang bertindak atau berulah dengan sesuatu yang keliru itu cuma sekedar karena lupa, tapi jangan sengaja melupa, Tetapi kalau kekeliruan itu berulang kali terjadi, berarti hal itu sudah menjadi kesengajaan dalam tabiat atau watak pribadinya, dan tidak mau mengubah dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Apabila kehadiran kita mempunyai arti bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang dapat kita berikan kepada orang lain, maka hidup kita akan semakin lebih baik juga bermanfaat dan senantiasa meningkan lebih baik lagi .
Dan begitu sebaliknya, apabila kita hadir namun tak memberikan manfaat, bahkan cenderung merusak, maka sesunggunya kita itu sudah merugi dan yang pasti nantinya mati tanpa manfaat. Salah satu ciri orang yang tidak pernah memberikan manfaat bagi sesama adalah ketika dia meninggalkan kita, tak ada seorang pun yang merasakan kehilangan.
Nah Sahabat Laskar Rindu Ngaji Apakah kita sudah menyalakan diri sendiri dalam tindak Solah kabecikan supaya lingkungan di sekitar kita menjadi lebih terang, Marilah kita mengisi hidup kita dengan manfaat, dan mari kita saling menjaga agar langkah kita bisa bermanfaat bagi sesama , sesama mahluk ciptaan Allah SWT.
Sekian dari saya bila ada Penulisan dalam penyampaian kurang Pas maupun tidak berkenan di hati saudara semua mohon diingatkan
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh...
Penulis : Basudewo
0 Comments
Posting Komentar